Jumat, 27 September 2024 . Bertempat di SMK PAB 2 HELVETIA Mengadakan Kegiatan Workshop Pengembangan Kerjasama SMK Pusat Keungggulan Dengan Dunia Kerja . yang mana menjadi Narasumber :
Bapak Sugianto, ST. M.Kom ( PT. SEA Digital) , Bapak . Ir. Deni Faizal Mirza, M. M
Penguatan Bursa Kerja Khusus di SMK PAB 2 Helvetia: Menyiapkan Siswa Siap Kerja di Era Industri 4.0
SMK PAB 2 Helvetia terus memperkuat peran Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam menjembatani siswa dengan dunia kerja. Dengan penguatan kelembagaan BKK, sekolah ini semakin mampu membangun kemitraan yang solid dengan perusahaan dan industri melalui program pelatihan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Langkah ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan akses informasi mengenai lowongan pekerjaan dan magang, serta pembinaan karier yang membantu mereka memahami pilihan karier dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Salah satu program unggulan yang diinisiasi melalui BKK adalah penyelenggaraan magang bagi siswa. Program ini memberikan siswa pengalaman praktis di dunia industri dan kesempatan membangun jaringan profesional. Selain itu, tidak hanya keterampilan teknis yang menjadi fokus, SMK PAB 2 Helvetia juga memastikan bahwa siswanya mendapatkan pelatihan keterampilan lunak (soft skills) seperti komunikasi, kepemimpinan, dan resolusi konflik, yang sangat penting di dunia kerja saat ini.
BKK juga menyelenggarakan pelatihan tentang cara membuat resume yang efektif dan teknik wawancara kerja. Bahkan, SMK PAB 2 Helvetia secara berkala mengadakan pameran karier, memberikan siswa kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan perusahaan dan industri terkait. Selain itu, layanan penempatan kerja disediakan BKK untuk membantu siswa mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka. Ini termasuk penyediaan database lowongan pekerjaan, menghubungkan siswa dengan perusahaan, dan memberikan dukungan selama proses pencarian kerja.
Pentingnya Bursa Kerja Khusus (BKK) juga ditekankan oleh regulasi pemerintah, seperti Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 39 Tahun 2016, yang menekankan peran BKK dalam menempatkan tenaga kerja melalui pemerintah maupun lembaga swasta berbadan hukum. Keberhasilan BKK diukur melalui beberapa indikator, termasuk surat tanda daftar BKK, daftar alumni, MoU dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), serta data penempatan alumni ke dunia kerja.
Namun, BKK juga dihadapkan pada tantangan yang tidak sederhana, seperti ketidaksesuaian antara keterampilan pencari kerja dengan kebutuhan perusahaan, jumlah lowongan yang terbatas di beberapa daerah, hingga kesenjangan antara kualitas pendidikan dan tuntutan dunia kerja. Perkembangan era digitalisasi yang cepat juga menuntut BKK untuk terus beradaptasi dan memberikan pelatihan yang relevan bagi siswa agar siap bersaing di era Industri 4.0.
Untuk menghadapi tantangan ini, SMK PAB 2 Helvetia melakukan pendekatan tripleskilling yang meliputi tiga aspek penting, yaitu skilling, upskilling, dan reskilling. Program skilling ditujukan bagi siswa yang belum memiliki keterampilan agar mereka dapat masuk ke pasar kerja atau memulai wirausaha. Upskilling dilakukan untuk meningkatkan keterampilan siswa yang ingin tetap relevan dengan kebutuhan industri, sedangkan reskilling diberikan kepada mereka yang ingin mempelajari keterampilan baru.
Selain itu, siswa SMK PAB 2 Helvetia juga dibekali pengetahuan tentang alur kerja industri. Alur kerja ini merupakan serangkaian prosedur yang terstruktur untuk meningkatkan efisiensi, memperbaiki kualitas pekerjaan, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Dengan memahami alur kerja industri, siswa akan lebih siap menghadapi dunia kerja setelah lulus.
Penguatan BKK di SMK PAB 2 Helvetia menunjukkan komitmen sekolah untuk terus menyiapkan siswa agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, baik dari segi teknis maupun nonteknis. Dengan pendekatan ini, SMK PAB 2 Helvetia berupaya mencetak sumber daya manusia yang siap bersaing di era industri modern.